Menulis atau membaca
gelar akademik dengan benar sangatlah penting untuk menghindari kesalahpahaman
atau menyingung orang yang menyandang gelar tersebut. Menulis gelar memang
sangatlah sepele namun pada kenyataannya banyak yang keliru dan salah ketika
menulis.
Berikut ini adalah tata
cara penulisan gelar akademik yang benar menurut EYD yang telah disepakati
bersama. Aturan ini menetapkan penulisan singkatan, tanda baca seperti pemakain
titik (.) dan koma (,) yang benar:
- Setiap gelar ditulis dengan menggunakan
tanda titik sebagai penghubung antara huruf pada singkatan gelar yang dimaksud.
- Gelar
ditulis sesudah atau sebelum nama seseorang.
- Nama
orang dan gelar dihubungkan dengan tanda koma (,).
- Jika
seseorang menyandang gelar lebih dari satu, maka gelar-gelar tersebut
dipisahkan dengan tanda koma. Contoh = Ahmad Heriyanto, S,Pd., M.Pd.
Gelar Sarjana
S.Ag. (Sarjana Agama)
S.Pd. (Sarjana Pendidikan)
S.Si. (Sarjana Sains)
S.Psi. (Sarjana Psikologi)
S.Hum. (Sarjana Humaniora)
S.Kom. (Sarjana Komputer)
S.Sn. (Sarjana Seni)
S.Pt. (Sarjana Peternakan)
S.Ked. (Sarjana Kedokteran)
S.Th.I. (Sarjana Theologi Islam)
S.Kes. (Sarjana Kesehatan)
S.Sos. (Sarjana Sosial)
S.Kar. (Sarjana Karawitan)
S.Fhil. (Sarjana Fhilsafat)
S.T. (Sarjana Teknik)
S.P. (Sarjana Pertanian)
S.S. (Sarjana Sastra)
S.H. (Sarjana Hukum)
S.E. (Sarjana Ekonomi)
S.Th.K. (Sarjana Theologi
Kristen)
S.I.P. (Sarjana Ilmu Politik)
S.K.M. (Sarjana Kesehatan Masyarakat)
S.H.I. (Sarjana Hukum Islam)
S.Sos.I. (Sarjana Sosial Islam)
S.Fil.I. (Sarjana Filsafat Islam)
S.Pd.I. (Sarjana Pendidikan Islam), dsb.
Gelar Magister
M.Ag. (Magister Agama)
M.Pd. (Magister Pendidikan)
M.Si. (Magister Sains)
M.Psi. (Magister Psikologi)
M.Hum. (Magister Humaniora)
M.Kom. (Magister Komputer)
M.Sn. (Magister Seni)
M.T. (Magister Teknik)
M.H. (Magister Hukum)
M.M. (Magister Manajemen)
M.Kes. (Magister Kesehatan)
M.P. (Magister Pertanian)
M.Fhil. (Magister Fhilsafat)
M.E. (Magister Ekonomi)
M.H.I. (Magister Hukum Islam)
M.Fil.I. (Magister Filsafat Islam)
M.E.I. (Magister Ekonomi Islam)
M.Pd.I. (Magister Pendidikan Islam), dsb.
S.Th.K. (Sarjana Theologi Kristen)
Gelar Sarjana Muda Luar Negeri
B.A. (Bechelor of Arts)
B.Sc. (Bechelor of Science)
B.Ag. (Bechelor of Agriculture)
B.E. (Bechelor of Education)
B.D. (Bechleor of Divinity)
B.Litt. (Bechelor of Literature)
B.M. (Bechelor of Medicine)
B.Arch. (Bechelor of Architrcture),
dsb.
Gelar Master Luar Negeri
M.A. (Master of Arts)
M.Sc. (Master of Science)
M.Ed. (Master of Education)
M.Litt. (Master of Literature)
M.Lib. (Master of Library)
M.Arch. (Master of Architecture)
M.Mus. (Master of Music)
M.Nurs. (Master of Nursing)
M.Th. (Master of Theology)
M.Eng. (Master of Engineering)
M.B.A. (Master of Business
Administration)
M.F. (Master of Forestry)
M.F.A. (Master of Fine Arts)
M.R.E. (Master of Religious Ediucation)
M.S. (Mater of Science)
M.P.H. (Master of Public Health),
dsb.
Gelar Doktor Dalam Negeri
Penulisan gelar doktor dalam negeri pun
sering tidak dipahami dengan benar oleh kebanyakan orang, padahal jika kita
mampu menganalisis, tidaklah sulit untuk dapat menemukan jawabannya.
Penulisan gelar doktor dalam negeri sama
dengan penulisan gelar-gelar yang lain. Karena huruf “D” dan “R”
merupakan rangkaian satu kata, maka penulisan gelar doktor yang benar adalah:
Dr. (Doktor), dan ditulis di depan nama penyandang gelar. Huruf “D”
ditulis dengan huruf besar, dan huruf “R” ditulis dengan huruf kecil, dan
diakhiri dengan tanda titik pula.
Selain itu, di Indonesia juga
memberlakukan sebutan profesional untuk program
diploma. Aturan main penulisan sebutan profesional dalam negeri
untuk program diploma ditulis di belakang nama penyandang sebutan profesional
tersebut. Perhatikan beberapa sebutan profesional program diploma dalam negeri
sebagai berikut.
·
Program
diploma satu (D1) sebutan profesional ahli pratama, disingkat (A.P.)
·
Program
diploma dua (D2) sebutan profesional ahli muda, disingkat (A.Ma.);
·
Program
diploma tiga (D3) sebutan profesional ahli madya, disingkat (A.Md.); dan
·
Program
diploma empat (D4) sebutan profesional ahli, disingkat (A.).
Akhir-akhir ini sebutan profesional untuk
program diploma, sebagaimana yang tertera itu, cenderung diikuti oleh ilmu
keahlian yang dimiliki. Sebagai misal, sebutan profesional untuk ahli muda
kependidikan disingkat A.Ma.Pd., ahli madya keperawatan disingkat A.Md.Per.,
ahli madya kesehatan disingkat A.Md.Kes., ahli madya kebidanan
disingkat A.Md.Bid., dan ahli madya pariwisata disingkat A.Md.Par.
Selanjutnya, banyak orang bertanya-tanya tentang beberapa gelar doktor luar
negeri yang tidak mereka pahami maksudnya, juga tidak mereka ketahui cara penulisannya,
sehingga banyak diantara mereka hanya dapat memperkirakan maksud, dan demikian
pula cara penulisannya. Karena berdasarkan perkiraan belaka, maka banyak diantara mereka salah menebak
maksud serta cara penulisannya.
Penulisan gelar doktor, master, dan sarjana muda dari luar negeri, ditulis di
belakang nama penyandang gelar. Sebagaimana penulisan gelar-gelar dalam negeri,
penulisan gelar dari luar negeri pun sama. Untuk dapat memahami penulisan yang
benar, kita perlu menganalisis kata per kata sebagaimana cara menganalisis kata
per kata pada penulisan gelar dalam negeri. Sebagai misal, gelar doctor
of philosophy, yang ditulis benar [Ph.D.]. Huruf
“P” ditulis dengan huruf besar, tetapi huruf “H” ditulis dengan huruf kecil,
dan diakhiri dengan tanda titik. Huruf “H” ditulis dengan huruf kecil karena
posisinya sebagai bagian dari rangkaian satu kata dengan huruf “P” yang
merupakan kepanjangan dari kata philosophy, sedangkan huruf “D”
ditulis dengan huruf besar sebagai singkatan dari kata doctor, dan
diakhiri dengan tanda titik. Perhatikan beberapa gelar doktor luar negeri
yang sering kita jumpai di Indonesia, dan contoh penulisannya.
Ph.D. (Doctor of Philosophy);
=> Sumitro, Ph.D.
Ed.D. (Doctor of Education);
=> Sumitro,
Ed.D.
Sc.D. (Doctor of Science);
=>
Sumitro, Sc.D.
Th.D. (Doctor of Theology);
=> Sumitro,
Th.D.
Pharm.D. (Doctor of Pharmacy);
=>
Sumitro, Pharm.D.
D.P.H. (Doctor of Public Health);
=>
Sumitro, D.P.H.
D.L.S. (Doctor of Library Science);
=>
Sumitro, D.L.S.
D.M.D. (Doctor of Dental Medicince);
=>
Sumitro, D.M.D.
J.S.D. (Doctor of Science of
Jurisprudence). => Sumitro, J.S.D., dsb.
Tambahan lagi, penulisan gelar ganda yang kedua gelar tersebut
berada di belakang nama penyandang gelar, juga perlu memperhatikan teknik
penulisan yang benar. Bahwasanya, selama ini kita sering menjumpai bahkan
mungkin, menjadi pelaku sendiri penulisan gelar ganda yang tidak memperhatikan
tata cara penulisan yang benar.
Teknik penulisan gelar ganda yang
kedua-duanya berada di belakang nama penyandang gelar, banyak terkait dengan
penggunaan tanda baca koma (,). Penulisan yang benar adalah setelah nama
(penyandang gelar), dibubuhkan tanda koma (,) kemudian diikuti gelar yang
pertama, ditulis dengan teknik penulisan yang benar, lalu dibubuhkan tanda koma
untuk penulisan gelar yang kedua, dan seterusnya (jika ada gelar-gelar yang
lain). Perhatikan beberapa contoh penulisan gelar ganda di bawah ini:
Athan Izzuddin, S.Ag., S.H.
Athan Izzuddin, S.Pd., S.S.
Athan Izzuddin, S.Hum., S.Pd.I.
Jika penyandang gelar memiliki gelar lebih
dari dua gelar, dan semuanya berada di belakang nama penyandang gelar, teknik
penulisannya pun sama. Perhatikan pula beberapa contoh penulisan gelar yang
lebih dari dua gelar di belakang nama penyandang gelar.
Ahmad Maulana, S.S., M.Hum., M.Pd.
Ahmad Maulana, S.Pd., S.S., M.Ed.
Ahmad Maulana, S.Ag., M.E.I., Ph.D.
Penulisan gelar dengan mengikuti nama
penyandang gelar yang ditulis dengan huruf balok (kapital), gelar tetap ditulis
sesuai dengan penulisan gelar yang benar. Jika gelar tersebut terdapat
huruf peluncur sebagai bagian dari rangkaian satu kata,
sebagai misal, gelar S.Ag., S.Pd., S.Pt., huruf g, d, dan t yang posisinya
sebagai huruf peluncur dari rangkaian satu kata, tidak ditulis
dengan huruf besar. Perhatikan beberapa contoh di bawah ini:
Ditulis Benar
Ditulis Salah
Juga Ditulis Salah
Imam Syafi'i,
S.Pd.
IMAM SYAFI'I, S.PD.
IMAM SYAFI'I, S.Pd.
Imam Syafi'i, S.Ag.
IMAM SYAFI'I, S.AG.
IMAM SYAFI'I, S.Ag.
Imam Syafi'i, S.Pt.
IMAM SYAFI'I, S.PT.
IMAM SYAFI'I, S.Pt.
Di dalam aturan kebahasaan, nama orang
tidak dibenarkan ditulis dengan huruf balok (kapital), kecuali untuk
kepentingan tertentu. Jika ditulis, huruf balok (kapital) hanya dibenarkan
ditulis pada awal kata nama orang. Karena itu, penulisan gelar dengan mengikuti
nama penyandang gelar yang sama-sama ditulis menggunakan huruf balok, tidak
hanya salah, tetapi sudah salah kaprah.
Semoga bermanfaat!